Menatap tajam ke arah Cinta. Bokep Indonesia Dimata Om Ridwan, Cinta adalah sosok gadis muda yang baik dan cerdas. Cinta ingin mengelak dari permintaan itu, namun ia tahu kini semuanya telah terlambat. Mereka sudah berpacaran hampir setahun lebih. “Dan Om juga minta kamu jangan bilang ke Tante Vera”.Cinta hanya mengangguk. Itu pun tidak lama, karena setelah pelayan pergi suasana kembali seperti semula. Terdengar desah nafas panjang sebelum laki-laki itu melanjutkan kata-katanya. “Kamu mau makan apa?”. Gak mau liat-liat yang lain lagi?”. Untuk pelanggan berusia muda, mungkin hanya dengan membuka pakaian saja sudah mampu membuat mereka tegang. Kembali ia mencoba untuk berpikiran positif dengan Om Ridwan, namun itu sepertinya sulit. “Ya gitu deh Om”. Akhirnya Cinta harus membesarkan hati sang ‘klien’ ketika ia meminta ronde kedua, namun tak kunjung mampu melakukannya. “Sudah bab berapa?”. Sama-sama mengetahui rahasia pribadi satu sama lain. Ciuman pun kembali mendarat di bibir Cinta. “Oh dikit lagi wisuda dong?”. Tidak kalah mengejutkan lagi adalah kalau ternyata Om Rudi juga mengenal laki-laki paruh baya tersebut.
