” Gak, ahhhh ” Aku menolak disela desahan-ku,.. Bokep namun aku harus bergerak cepat, kuambil jarum suntikan, kucoba memberikan dosis serendah mungkin meski dengan konsekuensi haru tepat di jalur darahnya agar efektif, agak sulit karena Mamet demikian berontaknya, butuh hampir 10 menit sampai akhirnya aku berhasil menyuntikan obat penenang itu,..Tak lama Mamet mulai tenang dan tertidur, sementara Junet, Karel dan kak handoyo sampai bersimbah keringat bergulat berusaha menenangkan Mamet,..Aku terpaku melihat sosok kurus itu, sedikit teringat kejadian masa lampau saat kulihat dokter membius Papah tiap dia sakau, aku benci melihat kelakuan dokter itu, namun aku sekarang malah mengulanginya, membius pasien yang sakau,..Kak Handoyo mengajak-ku keluar, setelah kupastikan mamet sudah tenang dan mulai tertidur aku mengikuti mereka keluar dari bangsal itu,.Kulanjutkan pekerjaan-ku selanjutnya, memeriksa keadaan, melakukan terapi pada ke 25 pasien dibawah pengawasan-ku,..” Kamu bukan seorang Juru Selamat, Sayang “Entah kenapa, lagi-lagi aku teringat dengan kata-kata itu, saat aku menyantap makan siang-ku, dan lagi aku lebih banyak melamun hari itu, ah sudahlah, toh hari ini masih panjang, aku masih harus mengawasi terapi sehabis makan siang ini,..Tak terasa waktu berlalu sama dengan waktu selama 2 tahun ini, cukup banyak pasien yang keluar dengan hasil memuaskan selama 2 tahun aku bekerja ditempat ini,