Apalagi memeknya yang rimbun dan lembab itu tak henti-hentinya pula meneteskan cairan bening di tanganku. Rasanya seperti Hangover, kepalaku terasa ringan dan aku nyaris tidak bisa mengingat kejadian tadi malam. Bokep Namun ketika aku baru hendak beralih, mbak nila dengan lincahnya melingkarkan kedua kakinya di pingggulku, sehingga aku tak bisa kemana-mana. Sementara aku dibawahnya hanya bisa memejakan mataku dalam dalam sembari menengadah menikmati kebringasan dirinya.“Sssh…. Ingin rasanya aku mendesah kuat-kuat sambil melolong keenakan.“Ah udah ah, kamu jadi keenakan gitu kesenengan.” Ujar mbak nila menyudahi kelitikannya.“Hmmmhaaaaaa…” Aku menghela napas panjang melepaskan gigitan bibirku sendiri. Mbak nila kini yang berganti menggelinjang-gelinjang sembari berlutut di hadapanku sambil menggigit bibirnya.“Awwh.. dendem ya kamu mbak godain tadi? Masih seperti tadi, mulanya ia memijat dengan serius namun tiba-tiba ia dengan cepat mencolek putingku.“Akh! Ditambah lagi dalam posisi itu otomatis membuat cairannya makin tumpah ruah, membuat selangkangan kami makin lengket dan rapat oleh cairannya.Malam semakin larut dan keadaan semakin hening, namun desahan dan racauan kami berdua masih membahana di dalam kamar kosanku. Sudah mbak, s-st..”
“Sssst… Dikit aja don…”
Mbak nila memohon manja sembari mengarahkan kepala penisku yang berada di genggaman tangannya tepat ke arah liang vaginanya. Itupun yang letaknya tak jauh jauh dari kamarku.
