“Jadi mau-nya diterusin atau ngga?!”, tanya-ku lagi. Kali ini aku bangun dengan keadaan segar bugar, badan-ku basah kuyup dengan keringat. Indonesia bokep Panggil saja aku Ditto, 28 tahun. Tiba-tiba handphone aku berbunyi. “Dateng sama-sama Karen yah kak Ditto?!”, pinta-nya. Semalem Karen tidur-nya pasti tidak nyenyak kan? Pasti aman. Payudara Karen begitu kenyal dan padat. Tidak mencapai 1 menit kemudian, Karen menjerit kalo dia akan segera datang sampai pada akhir-nya Karen berteriak keras dan cepat-cepat saja dia tutup mulut-nya dengan kedua tangan-nya agar suara-nya jeritan-nya terendam kedua tangan-nya. Untung saja toilet dan kamar mandi di apartment kami terpisah. Dengan segera aku matikan tv dan dvd player, dan menuju ke toilet. Aku mencoba untuk tenang, dan mulai mendekati wajah Karen. Kebiasaan Karen sehari-hari menjadi berubah pula. Setelah memiaw-nya basah, aku dorong penis-ku sedikit keras ke dalam memiaw-nya sampai totally masuk ke dalam. “Sip deh, kak Ditto banyak istirahat yah. Aku tidak pernah menyadari bahwa Karen semanis ini. Setelah sadar, aku dengan segera menutup pintu kamar mandi itu dengan perlahan agar Karen tidak mendengar. Terus terang aku sedikit kuatir kalo saja nama pacar-nya dengan tidak sengaja dia sebut, itu bisa membuat aku ‘turned off’. Perlahan-lahan aku mengatur napas-ku, agar detakan jantung aku kembali normal.
