Tubuhku aku condongkan sedikit ke depan, dan kemudian aku bergeser ke arahnya. Bokep terbaru Aku bergegas naik. Aku membuka mataku. Suami saya dapat tiket tempat duduk di seberang. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Kepalaku berdentum-dentum. Mataku juga.Aku melanjutkan kenakalanku. Bakalan lama nih. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. Kemudian mengelusnya. Kadang aku ingin, sekali-kali memberontak, melanggar aturan. Ada sesuatu yang mencengkeram. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Ya iyalah. Sialan. Eee, kurang ajar. Kemudian dia seperti terkejut dan kemudian menarik tangannya dan kemudian melipatnya di depan dada. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Tampaknya keluarga berada. Dan itu membuatku melayang.Tanganku juga tidak mau kalah, seperti mempunyai mata sendiri yang bergerak mencari sasarannya. Kepotong deh. Dia mengerti hal itu.“Ke bawah ….,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Dia masih terus mengelus pahaku. Langgananku selama 2 tahun terakhir.“Mbak, Sumber Alam yang Bisnis belum datang ya?” tanyaku kepada seorang petugas loket.
