Maka kucoba menggerak-gerakkannya, ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di liang vagina Bu Evi yang sudah banyak lendirnya sehingga aku bisa mengenjotnya dengan leluasa. Bokep Indonesia “Dan Bapak jadi suami kedua aku…” sambung Bu Evi.“Tadi kok enak sekali ya Pak?” tanya Bu Evi dengan wajah menunjukkan kepuasan. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.Dengan posisi aku berada di bawah, membuatku leluasa meremas payudara Bu Evi. Karena gesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi semakin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.“Aduuh… Pak… enak sekali… aku bisa ketagihan nanti Pak” celotehnya dengan napas tersengal-sengal. Aku setuju. Nanti aja di penginapan aku kasih semuanya…”
Aku ketawa kecil. Bu Evi pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Dan kami pun terkapar diatas ranjang.Setelah selesai bertarung dalam kenikmatan kami berbenah diri untuk segera pulang. Rupanya tak ada apa-apa lagi di balik bajunya selain tubuh Bu Evi yang begitu mulus. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. Tapi enaknya luar biasa.Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.