Aku hanya bisa tersenyumsenyum mendengar kalimat mas Manto. Segera aku selesaikan cucianku, dan aku jemur. Bokepindonesia tanyaku lirih sambil menyunggingkan senyum selebar mungkin. Aku merasakan denyutdenyut pelan yang membuat organ kewanitaanku semakin membanjir basah. Jadi seneng saya mbantuinnya jadi ga ada capekcapeknya dah candanya.Langsung saja aku duduk di bangku kecil yang ada disisi bak cuciku, mulai mengucek dan membilas semua baju kotorku. Melihat aku yang hanya diam saja, mas Manto pun mengangkat talapak tanganku dan dikecupnya perlahan.Mukaku kembali memerah. Aku hanyut olehnya. Rumah yang paling jauh dari pintu masuk komplek kontrakan, namun memiliki ukuran paling besar diantara rumah kontrakan yang lain.Hari yang cerah untuk memulai aktifitas kataku dalam hati.Aku ambil daster kecilku yang teronggok di kaki meja makan lalu aku mulai mengenakannya lagi melalui atas kepalaku. Aku sudah tak tahan. gapapa kali mbak. Meringkuk menahan malu yang seharusnya tak aku rasakan. Aku merasakan denyutdenyut pelan yang membuat organ kewanitaanku semakin membanjir basah. Pasti masih kenceng deh. Walau vaginaku bersih dan aku bisa dengan santai berbugil ria di hadapan mas Bagas, tapi tetap saja, mas Manto adalah orang lain, orang yang baru aku kenal sekitar 30 menit yang lalu.
