Tidak lama dia keluarkan lagi muatan dari dalam vaginanya. Bokep terbaru Kaus dalamnya kuangkat lebih ke atas, dan tampak BH-nya menyangga bukit yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Tapi batang penisku masih menancap di lubang vaginanya. Suaminya adalah teman bosku. Keringatnya menetes ke baju kerjanya yang belum sempat dilepas, terlihat makin cantik dengan tetesan keringat di rambut dan keningnya.Sementara biji pelirku juga terasa basah oleh cairan dari vaginanya.“Uggghh…, gila, nikmat sekali”, katanya.“Ibu terusin aja”, aku nimpali. Dan, “cret…, cret…, cret”, air maniku muncrat di dalam lubang vaginanya.Dan Ibu Vivi pun merintih lalu mencengkeram tangan-tangan kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang. Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Yah tangannya keremas oleh tanganku yang kekar dan keras.Aduh…, halus juga tangan Ibu Vivi. Kira-kira 2 centimeter di bawah pusar. Aku jilat sedikit clitorisnya dan di jilati agar basah lagi. Aduh rejeki nomplok nih, kataku dalam hati.
