Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Indonesia bokep Eki semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. lihat itu, Dik. Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.Tiba-tiba mukanya memerah. Padahal dulu waktu masih manten muda aku selalu menolak kalau diajak blowjob. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Eki,“Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar ya. Wakakak,” kata suamiku.Aku sungguh tidak tega melihat muka anak itu yang merah padam karena malu. Lobangku juga segera meresponnya, mengingat rasa tanggung setelah persetubuhanku dengan suamiku yang tertunda.Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Eki. Takutnya kalau positif.Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak.Herannya, aku juga kecanduan dengan kontol kecil anak ini. Kasihan dia, udah malu tuh,” kataku yang justru menambah malu si Eki.“Kamu suka lihat barusan, Ndun? Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap sanggup membuat para pria menelan air liurnya.
