‘Bangkit’ sih sudah, yang di dalam celanaku, dekatinya ragu-ragu. Bokepindonesia Seluruh maniku telah tertampung di tubuhnya. Oh nikmatnya. Kuremas bahunya pelan. Kami juga berjanji, saling berusaha mencari peluang untuk bertemu secara fisik.———-“Elo tahu engga kantor Departemen Anu,” tulisnya pada suatu siang kami chatting. Cyber Love, demikian julukannya. “Yang, tadi gue keluar di dalam, gue..”
“Engga usah khawatir Mas,” potongnya. “Lebih indah kalau kita berdua bisa ke puncak.”
“Mas, kita engga usah bahas ini lagi, OK?”
“Okay, okay.” Kupeluk tubuhnya. Denyutan-denyutan kuat teratur kurasakan pada batang kelaminku di dalam sana. Kulihat arlojiku. Tubuh langsat itu mengkilat tertimpa bias sinar matahari dari jendela kaca. Boss tak pernah bertatap muka langsung dengan staff-nya merupakan hal yang biasa. Aku tak tahan lagi, ingin segera memasuki tubuhnya. Alia menolak tubuhku ke samping dan bangkit. “Gue jemput sekarang,” Penisku berdenyut. Toh hanya perpisahan sementara. Dengan panik dia mencari-cari celana dalamnya dan mengenakannya. Sementara? Udah biasa gitu ya?”
“Bukan begitu,” sahutku cepat-cepat. Dibiarkannya aku ejakulasi di dalam tubuhnya. Yang membuatku makin bingung, Alia melepas kaitan ikat pinggangku, melepas kancing jeansku, menarik ritsnya dan karet celana dalamku dan merabai Juniorku sudah tak betah terkurung tegang.Aku seperti orang tolol yang hanya diam saja menyaksikan Alia mengelusi batang penisku. Inilah saat yang kutunggu-tunggu.