Pada saat itulah aku menepuk tangan kiri Prima sambil berkata setengah berbisik,
“Jangan lupa…setelah Nanda tidur, bunda tunggu ya.”
“Iya Bunda,” Prima mengangguk sopan. Sebab kalau kuambil resi itu, berarti tanganku bakal bergerak menjauhi payudaraku. Video bokep jepang Tanganku berminyak-minyak, perutku juga berlepotan air mani anak tiriku, sehingga aku merasa perlu membersihkannya. Serta sempat menanyakannya pada sebuahpeluang, ketika Prima sedang “mengawalku” ke sebuah mall. Tanganku berminyak-minyak, perutku juga berlepotan air mani anak tiriku, sehingga aku merasa perlu membersihkannya. Lagipula aku ini bukan ibu kandung Prima…! Nyatanya isinya seperti curhat Prima pada dirinya sendiri…. “Besok Bunda. Tetapi sejak saat itulah sikap Prima jadi lain dari biasanya. Katakanlah usaha suami baruku itu segala dikerjakan sendiri. Pertanyaan itu pun makin membulat. Kenapa aku tidak mencari jawaban pada dirinya langsung, tanpa harus bertele-tele memikirkannya? Tanaman hias apalagi, wajib diperperbuat dengan rajin serta cermat. Serta hanya sesekali Yadi turun ke lapangan. Kalau bunda udah ketiduran, bangunin aja ya.”
“Iii…iya Bun,” Prima mengangguk, meski masih tampak bingung.Saat itu hari sudah menjelang malam. “Taulah…soalnya sejak saat itu kamu suka bermurung-murung dan jarang bicara.”
“Iya Bunda…tebakan Bunda benar…”
“Nah…sekarang bunda mau diapain kalau sudah begini ?” tanyaku sambil menciumi pipinya.
