Terus terang, aku merasa tidak enak karena diperlakukan istimewa. “Maaf, kelihatannya kamu dan kampung..?” ujarnya bernada bertanya ingin memastikan. Bokep barat Kurang..?”, tanyanya. Saya tidak mengharapkan imbalan”, kataku tetap menolak. Sekujur tubukku mendadak saja jadi menggeletar seperti terserang demam, ketika dia menghampiri dan langsung melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Saat melihat buku tabungan, aku tersenyum sendiri. Kemewahan memang tidak selamanya bisa dinikmati. “Cari kerja”, sahutku tetap polos. Bahkan Nyonya Wulandari sendiri tidak tahu. Nyonya majikanku itu benar-benar sudah tidak mampu lebih lama lagi bertahan. Dadaku jadi berdebar kencang dan menggemuruh. Daripada jadi gelandangan, tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung menerima pekerjaan yang ditawarkan wanita itu saat itu juga, detik itu juga aku ikut bersama wanita ini ke rumahnya. Saya tidak mengharapkan imbalan”, kataku tetap menolak. Nyonya Wulandari sudah memberikan perintah pada juru masaknya agar memberikan menu makanan untukku yang bergizi. Aku sempat terlunta-lunta, tanpa ada seorangpun yang mau peduli. Kulihat Bi Minah ada di sana, seperti sengaja menunggu. “Oh, ah..” Nyonya Wulandari mendesis dan menggeliat saat ujung lidahku yang basah kian hangat mulai bermain dan menggelitik bagian ujung atas dadanya yang membusung dan agak kemerahan.
