Kemudian saya buka rok osisnya, dan rudal qu segera saya tempelkan pada belahan bokongnya yang baheno itu . Saya kunci kamar dan saya melihat Amida berdiri di depan cermin besar dengan masih posisi bajunya terbuka, tidak dikancingkan. Bokepindonesia Payudara nya yang sedikit mekar, dengan bokong yang indah.Wooow…terasa torpedoku siap meluncur dan mengeras dengan cepat….“Oiya Mas..ini bukunya, ”
Dan tiba-tiba suara seksi itu jadi menggetak kan lamunan q. Tangannya memegangi tangan quyang meraba dan menjelajah bagian payudara nya. Sebelum menghilang di balik belokan , Amida mulai tersenyumdan penuh arti kepada qu. Buseet… Indah sekali bentuk tubuhnya. Amida takut…”
katanya sambil terus melihat ke arah rudal qu yang sudah mau meroket tepat ke arah “Tempe” nya yang masih tertutup CD. Begitu Enak sekali rasanya. Lalu saya gesek terus maju mundur dan enak sekali yang saya rasakan. Tapi sudah cukup untuk memamerkan bulu-bulu tebal yang ada di sekitar “Tempe” nya.“Amida… Enakkk enggak…?” tanyaku“Enakkk banget Mas…?” jawabnya dengan mata tertutup.Lalu saya sodokkan rudal qu ke arah tempe nya yang masih rapat karena posisinya berdiri. Matanya terpejam dan mulutnya mendesah.“Ah… Uhhhh…Masss…Masss….”Amida Croot..| Tangan kiri qu lalu bergerak pindah dari dada turun mengelus pahanya. Saya coba membuka CD nya dengan tangan kiri sementara tangan kanan meremas bokongnya.
