Aku melayang. Bokep jepang “Uh, pegel mulut saya..”. “Entar dong..”, Aku bersih-bersih diri. Kuminta Sari mengulumnya di situ. Kuminta Sari melepas kulumannya, banyak orang lalu-lalang. Sebentar lagi.., hampir..! Roknya selalu model mini dan cara duduknya sembarangan. Daging bulat yang ‘mengkal’. Seorang sudah berkeluarga, satu lagi single, 22 tahun, lumayan cantik, putih dan mulus, mungil, sebut saja Sari namanya.Awalnya, aku tak ada niat “mengganggu” Sari, aku ke toko ini karena memang butuh makanan kecil dan rokok. Tentu ini ada “ongkosnya”, yaitu aku tak pernah minta uang kembalian.Agar bisa bebas menjamah, aku pilih waktu yang tepat jika ingin membeli sesuatu. Saatnya untuk mulai. “aahh”, desahnya. Tapi, peristiwa ini harusnya tak seorangpun boleh tahu. Aku jadi ragu. Sedang mens, mau ngantar adik, ditunggu mamanya. Sementara Sari membersihkan mulutnya dengan tissu. Dari jalan raya kubelokkan mobilku masuk ke lorong jalan khusus ke hotel Kh. Daging bulat yang ‘mengkal’. Tadi sewaktu aku mau belok kiri ke Hotel “Kh” lagi-lagi Sari menolak. Berbahaya sebenarnya. Sari mempercepat lagi, sampai bunyi.
