“Kamu masih punya hutang lho sama gue”, kata Pratiwi mengingatkan saya. Lidahnya menjelajahi setiap inci bagian payudara temannya yang memang indah dan membusung itu, termasuk celah-celah yang membelah kedua bukit kembar dengan ujungnya yang mencuat tinggi itu. Bokep indo Sekali-sekali disedotnya puting susu itu, membuat mata Alfa mendelik kenikmatan. Ah, penis saya itu semakin mengeras. Bagi dong gue! Mereka juga telah mendirikan dua buah MCK darurat. Mulut Alfa langsung menyergap payudara Pratiwi yang berukuran besar laksana buah pepaya bangkok tapi tampak kenyal dan kencang. Saya membuka retsleting celana panjang Alfa kemudian saya turunkan celana panjang itu berikut celana dalam yang dipakainya sampai sebatas mata kaki. Uh, seram juga. Apalagi ditunjang oleh dinginnya udara pegunungan di sini sampai ke sumsum tulang.“Hi hi hi hi.., Hei, ngapain kamu di situ?!” Tampak dua orang panitia datang ke arah saya sambil cengengesan. Sementara tangan kirinya menelusuri selangkangan Pratiwi. “Eh, Oom Senang. Dengan mengendap-endap setelah menengok ke sekeliling terlebih dahulu kami bertiga keluar dari tempat persembunyian kami, kemudian dengan perasaan sepertinya tidak pernah terjadi apa-apa, kami kembali ke tenda kami masing-masing untuk bergabung dengan teman-teman lainnya.
