Lalu setelah mobil diparkir, kami bertiga masuk ke tempat kosnya dan langsung masuk kamarnya. cuma yang aku perhatikan, Lenny agak tersipu-sipu menjawab pertanyaanku, dan dia tidak berani menatapku secara langsung, malah sepertinya menunduk terus. Bokep “Hmmh.., mymmynm..”, Sayang Mas Zani sepertinya tidak profesional, cara menciumnya walau pelan, terlalu tergesa menuju ke bawah. Tepat waktu Mas Zani hendak menyalakan mobil, ada suara teriakan. Selain suka rokok, katanya dia juga suka minuman keras. Eh, ternyata memang dekat sekali dan tidak melewati jalan raya. Yeyen mengangkat pantatnya, lalu Mas Zani membuka risleting roknya dan pelan-pelan melepaskan rok yang dipakai Yeyen. Sementara tangannya meraba-raba payudara Yeyen yang aduhai, “Hmhmhhm.., Hmhmhmh..” Mereka berdua terus mendesah keenakan. Aku sempat ngobrol juga sama Lenny, yang sepertinya cuma bersandar saja di pinggiran. Aku langsung berjalan keluar kamar, sedangkan mereka tidak menghiraukanku sama sekali, benar-benar gila..! Taksi kami langsung meluncur ke Graha Residen, di sana ada kolam renangnya yang cukup besar dan ramai, termasuk para turis. Eh, ternyata memang dekat sekali dan tidak melewati jalan raya. Nyaris persis sama, aku sampai heran apa memang sudah janjian ya mereka.
