Sebut saja namanya Sally, sedangkan suaminya bernama Tomy. Dengan agak malas suamiku berusaha membuka matanya. Bokep Baru saja aku terhempas oleh puncak orgasme yang luar biasa, kini aku diserang lagi. Suara mbak Sally seakan mengalahkan volume TV, Ouhhhss, ***** my Ass hole!! Jam sudah menunjukkan pikul 07.00 tapi mereka bertiga belum juga bangun. Di selangkanganku mas Tomy lagi asik dengan permainannya.Aku kaget, tapi mbak Sally segera menarikku, menciumku dengan ganasnya. Nafasku tak beraturan, tapi aku mulai sadar. Yeah, Edy, dig it deeper… ouhhh… harder….!!! Aku gak tahu harus berbuat apa. Lambat laun aku pun mulai terbawa oleh gairahku sendiri sehingga aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan. Kami bertiga udah biasa melakukan ini semenjak kuliah dulu. Hasratku mengalahkan logikaku. “Maaf say, sekali lagi maaf…” Aku tidak bereaksi, sampai mbak Sally duduk di sampingku dan mulai mencium telingaku. Bahkan dengan sekaligus tiga langkah. Akan tetapi jujur kukatakan ada gairah yang hampir meledak dalam diriku.
