ahh..” kutariik-tarik kulit kemaluanku, merasakan nikmat pada ujung-ujung sarafnya. Bokep jepang Sampai di sini aku terdiam, memandangnya tanpa berkedip, lalu kami berdua tertawa terbahak-bahak, antara sedih, kerinduan, dan kasih sayang tulus seorang teman sejati.Masih kuingat, sebelum kuturunkan kembali ia di Gramedia (karena Dita akan menjemputnya seperempat jam lagi), Nia sempat mencium pipiku dan meremas kemaluanku dari balik celanaku, tersenyum memandangku dan berkata, “Ray, kita akan bersahabat selamanya..” aku hanya bisa tersenyum saat itu, semua gejolak nafsuku hilang berganti perasaan menyesal, sayang, dan haru yang berkecamuk di hatiku. “Ahh.. “Hhh.. hh..” Kuangkat bajunya melewati kepalanya, menciumi dadanya, menjilati BH yang menutupi payudaranya, memegang ketiaknya, mendorong punggungnya terangkat, sehingga bisa kutekan kepalaku di dadanya. ngnggnn.. “Ah? “Ngga ah.. ah.. “Ray.. “Ahh.. Kamu harus lebih pengertian.” Kubanting stir ke kiri, memasuki jalan menuju ke luar kota yang ditumbuhi pepohonan, jalan itu terlihat sepi dan gelap. “Ya, begitulah namanya orang pacaran, kan nggak harus senang terus..” kudengar bisikannya. Monyet!Kuulurkan tanganku mengangkat gagang telepon yang barusan berbunyi keras sekali di pinggir kepalaku. betapa indahnya kenyataan yang akan kuberikan padamu, gadisku. gimana sih.. Plakk! Obat sialan. bagaimana yah?” Nia terlihat bingung, matanya menatap jendela, melihat pepohonan yang seakan berlari.
