Pernah dengan setianya menemaniku beberapa tahun. “Pak Ricky, telepon dari Felly,” Indri, sekretarisku di interkom. Bokep jilbab Aku berpikir bahwa apa yang kulakukan dengan Indri tadi pagi dapat melupakan semuanya. Dengan janji kami jalan bareng lagi. “Rick, aku harus pergi sekarang,” ia diam sejenak, “Nanti sore kau boleh telepon aku.”
“Thanks Fell,” aku berdiri mendekat, kukecup keningnya dan kutinggalkan ia. Malah sebenarnya aku hanyalah Social Drinker yang hanya kebetulan agak terlalu social semalam. Ada apa sebenarnya dengan dirinya? “Telepon Pak Ricky, dari Felly.”
Shit..! Tidak ada niat sedikitpun untuk menindak lanjuti pembicaraan kami. 15 menit dan ia telah duduk kembali di mejanya.Pukul 12.00 waktu makan siang. Dengan mengenakan daster pendek jauh di atas lutut model tank top. Hari yang melelahkan. Malah sebenarnya aku hanyalah Social Drinker yang hanya kebetulan agak terlalu social semalam. Tidak dapat dipungkiri.3 kali kami melakukannya malam itu. Yang ada di otakku adalah bagaimana caranya membujuk Felly untuk mau menemaniku di tempat tidur nanti malam. Felly menampakkan wajahnya di jendela belakang. Yang jelas semenit kemudian ia telah kembali dan berusaha merangkulku. Tapi sengaja aku membuat diriku seolah-olah seorang yang sedang dalam trauma psikis yang hebat.