malamnya saat aku hendak tidur terdengar desahan dari sebelah rumahku, sepertinya si ani, tapi kok desah2 gitu, aku coba tengok lewat belakang rumah, rumah kami memang masih ada sediki halaman yang tidak berpagar sehingga aku bisa mengintip lewat jendela dapurnyaKulihat dari sela korden, ani sedang duduk di meja dapur, tidak berpakaian sama sekali, tangan kanan sedang meremas payudaranya yang berukuran sedang dan tangan kirinya sedang mencolok2 vaginanya, sepertinya dia sedang bergairah dan mencoba memuaskan diri sendiri. kemaluanku sudah tegang dari tadi, aku lepas celanaku, hingga tampak “pedang” yang menjulang, walau aku kurus kecil tapi anuku tetep besar, haha. Bokep china ga sakit kok, malah enak banget, kaya digelitikin saja kok rasanya” rayuku
“ella takut om, takut sakit, ella takut dimarahin mama,”
“ gpp, kok, om sayang sama ella, om udah ga tahan dengan perasaan om, om pengen memiliki ella,” rayuku lagi
karena Ella merengek2 terus, tanpa babibu aku sikat saja sekalian, posisi kami masih berdiri, kurenggangkan kakinya, dah langsung kutusukkan pedangku yang sudah siap sejak tadi, dengan kerja keras kubongkar juga keperawanannya, aku bekap mulutnya saat selaput daranya kurobek, karena takut teriakanya terdengar sampe keluar, setelah beberapa kali keluar masuk vaginanya, aku mulai bisa menikmati vaginanya yang masih peret. Aku terduduk lemas di depannya