Kompliasi Pijat Lesbian Dillion Harper: 3-way, Fingering, Scissoring, Rimjob

“Boleh nggak minta tolong?”
“Tolong apa?”
“Itu lho, rumah saya khan sedang direnovasi..”
“Terus?”
“Mmh, boleh numpang nginep nggak di rumahmu?” tanya Ana ragu-ragu. “Ada apa Na?” tanya saya heran pada Ana. Bokep Yang.. tu..” rintih saya terpatah-patah.Tiba-tiba Levana menghentikan permainannya..“Ada apa Na?”
“Kita coba yang seperti di film, mau khan?” usulnya. “Fi.. Lebih cepat lagi..” pintaku. Sedang asyik-asyiknya saya memilih BH, tiba-tiba Ana masuk ke kamar.“Eh.. Sstss..”
“Sst.. “Mmh..”Saya berusaha maju mundur mengikuti aksi seperti yang di film BF, para pria memajumundurkan penisnya ke dalam vagina si wanita. Fi.. Mau.. “Iya dech”
“Saya boleh ikut nggak, boleh ya..” rengek Levana tiba-tiba mendekati kami. Ayo.. “Sstss.. Fi.. Fi.. Sstss..”
“Sst.. “Sst.. Berarti kamu yang pertama melakukannya, Sayang” jawabnya mesra sambil mencium saya dengan lembut. Na, cepetan.. “Sst.. Ukuran payudara saya yang 34C termasuk lumayan besar untuk gadis seusia saya. Dengan perlahan saya menyelimutinya hingga kami berdua tertutup oleh selimut hingga cuma tinggal kepala saja yang kelihatan. Levana pernah bercerita pada saya bahwa Fifiani adalah seorang lesbian sejati, sudah pernah beberapa kali pacaran, namun kandas di jalan hingga hatinya hancur lebur.“Ana, sini bentar Na” panggil saya pada Ana. Memang selama saya bersahabat dengan Levana, Ana jarang bergaul dengan teman pria, kebanyakan teman wanita seperti saya dan yang lainnya.