Tapi, “Plak!” Ia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Satu persatu dibukanya kancing penutup blusku. Bokepindonesia Aku yang seperti tersihir, semakin menggerinjal-gerinjal dan merintih tatkala ia menciumi ujung buah dadaku yang kemerahan. Bahkan aku menjadi mahasiswi baru primadona di kampus. Sementara itu tangannya mulai membuka satu persatu kancing blus yang kupakai. Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Rio. Ibu jarinya mengurut-urut klitorisku dari atas ke bawah berulang-ulang. Kita pulang aja yuk.”“Alaa, Mer. Aku terperanjat sekali mengetahui siapa orang itu sebenarnya.“Rio… Kamu…” Rio hanya menyeringai buas.“Eh, Mer. Akhirnya aku memeriksakan diriku ke dokter. Gue tidak pernah nganggap elu kakak gue. Kemudian dengan sekali sentakan, ditariknya lepas tali pengikat BH-ku, sehingga buah dadaku yang membusung itu terhampar bebas di depannya.“Wow! Kan tidak ada salahnya gue sebagai anaknya ngewakilin dia untuk meminta imbalan dari elu. Jangaannn..!” Lamunanku buyar ketika terasa sakit di selangkanganku. Orang itu lalu dengan mengendap-endap menghampiriku yang masih terlelap. Aku mengandung? Lalu ia menjalankan mobilnya ke sebuah motel yang tidak begitu jauh dari tempat itu.Setiba di motel, temanku memapahku yang terhuyung-huyung masuk ke dalam sebuah kamar.
