Kalo enak, bilang dong.” pintanya. Bokep mom Aku terkulai lemas di atas tubuh pemuda itu. “Aahh… Lin, makin lama kamu makin liar, hehehe…” godanya sambil meremas payudaraku kuat-kuat. “Ough… oouuhh…” aku mendesah dalam pelukannya. Ah, Andi benar-benar telah merubahku menjadi wanita yang binal. Dia menciumi pipiku denga lembut, terus menjilati leher dan telingaku. Jari-jarinya memelintir puting buah dadaku dengan lincahnya. “Ahhh… ahh… ahh…” sekitar 3-4 kali kelaminnya menyemprotkan cairan sperma di dalam bibir rahimku. Kugerakkan pinggulku naik turun, mengocok-ngocok kemaluannya yang sedang tegak dengan sempurna itu. “Ayo, sayang, gak usah malu sama aku. Aku benar-benar seperti budak nafsunya. “Aaaahhh… hhsssss… eggghh…” dan meledaklah orgasmeku, entah untuk yang keberapa kalinya, aku tak mampu lagi mengingatnya. aku hanya menjawab dengan anggukan kecil. Namun anehnya, aku merasa senang karena sperma yang tersimpan selama seminggu itu tumpah dalam liang kemaluanku. Kuimbangi gerakannya dengan ikut bergoyang memutar-mutar pinggulku, membuat suamiku itu semakin mendesah keenakan. “Kok he-em doang? Oh, segera saja birahiku muncul kembali.
