Di situ aku baru sadar bahwa aku mau tidak mau harus menuruti kemauannya Lucy. Bokep “Ah, tak pernah kusangka, aku dipermainkan oleh seorang cewek di ranjang”. Kemudian dia berkata”, Mau nggak kamu nungguin aku sampe aku selesai di warnet ini?, terus nanti pulangnya bareng sama aku?”. Belum sempat saya menjawab, ia sudah melepas BH-nya, dan memakaikannya di dadaku, saat itu penisku sudah ereksi dan ujungnya sudah mulai basah.Kemudian dia memberi isyarat agar saya berbaring di kasurnya, saya menurut saja. Setelah selasai aku berdiri, ternyata “keanehanku” terjadi lagi yaitu setiap kali aku menjadi feminim, penisku tidak mau tinggal diam, ia selalu saja ereksi sehingga di balik jeans tersebut menyembul “sesuatu”. Kemudian saya masuk ke kamarnya, dia pun masuk dan mengunci pintu. Sambil deg-degan saya teruskan browsing gambar-gambar “cewek”, tak terasa hingga satu jam berlalu, Lucy yang duduk di sebelahku, memegang tanganku dan berkata, “ayo, kita pulang sekarang..”, aku pun berdiri mengikuti Lucy ke kasir, dan membayarnya.Keluar dari warnet itu ia langsung berkata, “Kita main di kamar kostku, mau nggak?”. Tapi tiba-tiba dia berkata, “Ron, sekarang giliran kamu!”, aku terkejut mendengarnya. Oh, ternyata sebuah dildo, mulanya terasa sakit, tapi kemudian begitu ia menariknya dan mendorongya ke dalam, mulai terasa nikmat.Kemudian saat Lucy
