Tak jarang sambil menunggu teman-temannya, Fitria menemaniku di ruang kerjaku ketika aku menyelesaikan tugas-tugas di komputer. Hal ini terus berulang-ulang terus hingga beberapa kali hingga akhirnya ia terkulai benar-benar lemas di atas tubuhku sedangkan penisku masih tegang dan keras. Bokep Untung tidak ada yang melihat, karena sebagian besar rekan kerjaku telah pulang tinggal beberapa orang saja yang belum pulang. Dari kejadian itu Fitria sering tukar pendapat dengan dalam berbagai hal dan dia merasa cocok ngobrol denganku, bahkan akhirnya Fitria sering juga cerita hal-hal pribadi rumahtangganya yang seharusnya tidak dia ceritakan ke orang lain dan akupun melakukan hal yang sama. Dan terkadang tanganku ke depan dadanya untuk meremas buahdadanya yang menempel erat dengan dadaku. Jari tengahku mulai menekan klitorisnya. Kembali aku menghampiri Fitria yang masih berdiri bersandar didinding dekat jendela, kemudian aku memeluknya erat-erat seraya bibirku kembali mencari bibirnya dan kamipun kembali hanyut dalam ciuman yang sangat luar biasa penuh gairah dan nafsu berahi. ”Kamu kok belum juga sich wan…? Badannya dirapatkan dengan badanku sehingga buah dadanya yang montok berhimpitan dengan dadaku dan kedua tangannya dibelakang punggungku dan meraih kedua pundakku seperti orang yang sedang melakukan olah raga angkat badan.