Astaga, goyangnya!! Bokep “Dingin banget” katanya. Aku menuruti permintaan Anisa. Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Lalu dia menghisap ‘Mr. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Veggy’nya. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. termasuk Pak Martin guru olah raga kami itu. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu. Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Dia menggigil kedinginan. Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula.