“Abis enak sih !”,
“Biasanya, dia tuh ! Bokep Aku teringat kejadian tadi malam. “Tedy… bangun, udah siang !“, suara ketukan atau entah gedoran pintu membangunkan aku. Diantara desahan dan rintihan aku menyebut-nyebut nama kak Dewi. Aku merasakan semburan nafas hangat kak Dewi. Aku merintih dan mendesah sendiri dalam kegelapan. Aman ! udah ?”, kak Dewi bertanya ketika tanganku menahan gerakan tanganya yang masih mengurut dan membelai. Selesai mandi, ganti baju, kembali keruang makan. Kak Dewi hendak bangun, kedua tanganya seolah menahan kepala kak Dewi yang terus bergerak ke bawah, entah mungkin karena geli atau nikmat yang teramat sangat. Sittttt !!!! “Maafin Tedy ya kak !”,
“Iya anak nakal !”, katanya. Seringkali ditengah kekacauan pikiranku, ingin rasanya aku bergegas kekamar kak Dewi ketika kak Dewi tengah menggeliat-geliat sendiri. Belaian lembut tangan Kak Dewi sungguh membuat aku terlena. Sejak awal kuliah, aku tinggal dirumah kakak ku. ”Apaan sih gituan di tanya-tanyain ?!”, nampak kak Dewi agak gusar menimpali pertanyaanku. Sekaligus membantu diriku sendiri. “Periksa semua kunci rumah ya Ted kalo mau pergi. Kemudian kak Dewi muncul dari balik selimut, ia nampak mengelap mulutnya dengan selimut. Kondisi seperti itu berlalu cukup lama. ingin rasanya kusentuh bibirnya itu. Cantik. Kami ternyata berada pada posisi saling
