gua mau catat jadwal nih,” tanyanya.“Ooo, boleh, boleh gua juga udah selesai kok,” aku lalu memberikannya secarik kertas dan bolpoinku.“Eh, omong-omong kamu kok baru datang sekarang malam-malam gini, nggak takut gedungnya udah gelap gini?” tanyaku.“Iya, sekalian lewat aja kok, jadi mampir ke sini, kamu sendiri juga kok datang jam segini?”“Sama nih, gua juga baru pulang dari teman dan lewat sini, jadi biar sekali jalanlah.”Kami pun mulai mengobrol, dan obrolan kami makin melebar dan semakin akrab. Dia langsung memegangi kedua pergelangan tangan Cicik dan mengangkatnya ke atas.“Ahh.. Indonesia bokep ternyata ada sepasang kekasih lagi berasik ria!” katanya sambil berkacak pinggang.“Maaf Pak, kita memang salah, tolong Pak jangan bilang sama siapa-siapa tentang hal ini,” kataku terbata-bata.“Hmmm… baik saya pasti akan jaga rahasia ini kok, asal…”“Asal apa Pak?” tanyaku.Orang tua itu menutup pintu dan berjalan mendekati kami.“sal saya boleh ikut merasakan si Mak ini, he.. jangan.. Dia juga termasuk salah satu bunga kampus.“Hai.. Beberapa saat kemudian Pak Rendi mengeluarkan geraman panjang, dia menahan kepala Cicik yang ingin mengeluarkan penisnya dari mulutnya, sementara aku makin mempercepat goyanganku dari belakang.Tubuh Cicik mulai bergetar hebat karena sodokan-sodokanku dan juga karena Pak Rendi yang sudah klimaks menahan kepalanya dan menyeburkan spermanya di dalam mulut Cicik, sangat banyak sperma