“Mama mau coba?”, tawarnya.”Ah, jangan kurang ajar kamu”, ujarkusambil mencubit lengannya. Bokep Aku mulai mendesaknya soal prestasi kuliahnya yang merosot, soal seringnya ia bolos kuliah dan lain-lain termasuk darimana dia bisa membeli barang-barang. Aku menamparnya pelan. Di tangannya, sebuah benda putih panjang tergenggam lemah, sebuah alat tes kehamilan dengan indikasi menunjukan lambang plus, alias positif.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, “Kamu siapa? “iya mah…tapi tentu bukan sekarang kan? Sampai kemudian bayangan pria itu memudar, namun berat tubuh dan desakan-desakan benda asing dalam vaginaku masih kurasakan, demikian juga suara dengusan nafas dan erangannya. Aku terus berusaha mendorong, mencakar tetapi dua tangan kekarnya menangkap dua pergelangan tanganku dan mendorongnya ke atas kepalaku, satu tangannya kemudia menggenggamnya erat, sementara tangan satunya berusaha menurunkan celananya, aku terus mengeliat-geliat melakukan perlawanan. Lalu bekapan telapak tangan itu meninggalkan mulutku. Gerakannya tak kalah ganas dan tubuhnya segera bermandikan peluh menyatu dengan keringatku. “ssshh….aku mau keluar tante”, ujarnya diantara kian ganasnya penis besarnya mengoyak-ngoyak liang vaginaku…”ohh…ooh..ohh..ahhhhh”, satu hentakan terakhir menghujam dalam-dalam dan kurasakan semburan demi semburan cairan hangat mengetuk mulut rahimku.
