Tubuhku ditarik mendekat ke tubuhnya, kontolnya masih tertanam dalam pantatku. Bokepindonesia Putingku mulai berdiri. Kontolku yang dari tadi ngaceng langsung memperlihatkan dirinya dengan bangga. Tubuhku ditarik mendekat ke tubuhnya, kontolnya masih tertanam dalam pantatku. Ternyata Eddy-ku tak sealim yang kudugBadanku terpaksa sedikit kucondongkan ke depan agar pantatku bisa lebih terekspos. Dengan erotis, kami saling mengusap-ngusap tubuh, memakai sperma kami sebagai lotion. Tentu saja kuiyakan. Kulihat Eddy berusaha untuk tak menatap kontolku. Lagian kontol loe ‘kan panjang sekali. Tapi kebetulan sekali, dia yang meminta terlebih dahulu agar saya mau bergabbung dengannya. Badannya mulai bergetar dan erangan-erangan nikmat mulai terdengar keras. Eddy masih tetap menyemburkan spermanya sampai pada titik penghabisan.“… Aaahhh” desahnya, penuh kenikmatan.Kini giliranku. Tapi saya harus tahu apakah dia itu gay juga atau tidak. Dengan santai, saya melepaskan kancing seragamku satu-persatu. “Bagaimana kalau tentang reproduksi? Oh indahnya cinta sejenis…*****EPILOG: Meskipun waktu kami lebih banyak terkuras untuk ngentot, kami tetap menyelesaikan proyek biologi kami tepat waktu. Endy, loe yakin kita bakal meneliti sperma kita sendiri?”
“Jadi maumu apa? Pasti cepet keluar.”Tanpa menunggu jawabannya, kontolnya langsung kegenggam erat-erat. Dari sudut mataku, saya melihat Eddy mengintip dada telanjangku.“Ya, tapi gue kira loe bakal coli di kamar mandi,” kata Eddy, mulai terlihat tidak nyaman.
