Ketika terdengar suara kunci diputar, barulah Bari terlonjak bangun. “Nggak makan apa-apa. Bokepindonesia Ketika terdengar suara kunci diputar, barulah Bari terlonjak bangun. Surtipun semakin asyik bekerja di studionya, lupa waktu. Dalam sinar yang temaram, Surti tampak bagai sebuah manequin di etalase toko. Pria itu menggeram dan mengerang keras. Bau kretek menyengat dan mengganggu. “Nanti dulu, saya pakai baju dulu..” kata Surti sambil menahan tawa. Naik ke atas sampai ke lepitan yang menyembunyikan tombol asmaranya berputar sejenak di sana lalu turun lagi. Ia suka diperlakukan dengan penuh gairah seperti ini. “Dan boleh begadang..”, sambung Surti cepat-cepat. Bari bersiap untuk bangkit, tetapi gerakannya terhenti karena Surti cepat sekali mengangkat telunjuknya dan berdesah seksi, “Ssst.., jangan beranjak.., tetap di tempatmu..”. Bari tidak banyak membantah dan segera mengatur posisi sehingga kini mereka bisa saling hisap, saling kulum, saling sedot, penuh gairah dan penuh rasa kasih yang tak berbatas. “Aku mandiin, yaa..” katanya sambil menciumi pipi Bari yang masih menyisakan sedikit harum after shave. Ia menahan nafas, melihat tubuh istrinya melintas bagai film slow motion, menerawangkan kemulusan yang tak tertutup oleh pakaian dalam. Maka ia mempercepat dan memperkeras gerakannya. Bari mendorong masuk sedikit, sehingga seperempat kejantanannya melesak masuk.