“Ke rumah…?”, tanyaku memastikan. Bokepindonesia Karena apapun yang aku ingin minta, selalu saja diberikan. “Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Linda. Bahkan Mbak Indri menjanjikan macam-macam agar aku tidak terus menangis. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yang tersisa tinggal sepotong celana dalam saja.Sedikitpun aku tidak merasa malu, karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalau di rumah. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap tubuh yang polos dan indah itu. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang d ibisikkannya. Tapi nggak mau dirayakan. Sesaat aku tersentak kaget, tidak menyangka kalau Linda akan seberani itu. Setengah mati Ayah dan Ibu membujuk serta menghiburku. Meskipun malam itu Linda mengenakan rok yang panjang, tapi belahannya hampir sampai ke pinggul. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dengan hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Bahkan aku tetap tidak peduli meskipun Linda menggeser duduknya hingga hampir merapat denganku. Dan aku merasakan kalau bagian tubuhku yang vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Seperti ada denyutan yang hangat.Tapi aku tidak tahu dan sama sekali tidak merasakan apa-apa meskipun Linda menekan dadanya cukup kuat ke dadaku.
Shinobu’s Intense Demon Slayer Training Session
Related videos












