Aku tidak tahan dengan aksinya jadi kutarik mukanya ke mukaku. Bokepindonesia Ida, kami sama-sama.. Lu.. Matanya terus sayu dan gerakannya terus liar. Mari saya antar” tanya sopir sambil membuka kaca jendelanya. “Pantas saja, rasanya maniku sangat tidak sedikit dan senjataku sangat keras. Kami naik dan minta diantar ke Wisma T. Biarin aja”. Ida terus merapat. Di dalam kamar kami rapatkan dua bed yang ada. Penisku terasa semacam dikocok-kocok. Tanganku meremas-remas rambutnya untuk mengimbanginya. Kami saling memainkan permen tadi, bergantian mengulumnya hingga akhirnya habis. Dengan posisi begini kami bisa menghemat gerakan. Ouhh nikmat sekali, luar biasa sekali permainanmu.. Ida duduk di samping pinggangku menghadap ke arah kepalaku. “Asyik dong tentu gede punya barangnya. Aku berpikir apalagi yang bakal diperbuatnya. Setiap aku mengusap kelentitnya Ida menggigit kuat dadaku dan mengerang tertahan. “6 kali. Kurasakan gerakan peristaltik yang kuat dari otot kemaluannya. Rambut kemaluannya tidak begitu lebat dan pendek-pendek. Ida menindihku dan tangannya kebelakang punggungnya membuka pengait bra-nya. Aku mencoba untuk rileks dan menghapus bayangan dan pikiran yang merangsang. Hingga akhirnya aku merasakan hampir hingga ke puncak kenikmatan. Hmm” Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Ida hanya memandang dan tersenyum saja. Sampai kemudian seluruh batang penisku terbenam dalam vaginanya.
