Namun ketika sampai di rumah Ratri, Sekar menemukan orang-orang yang sedang berduka. Bokepindonesia Suasana hening namun di tengah pelataran terlihat satu sosok perempuan yang menari, seolah di sekelilingnya ada gamelan yang mengiringi. Dia memilih menantang kekuatan gelap pada waktu sandikala, ketika keseimbangan dunia sedang bergeser. Si pendekar perempuan lebih banyak menyerang, seolah hendak menghabisi lawan dengan sabetan dan tusukan pedang. “Aaah! Dia memilih menantang kekuatan gelap pada waktu sandikala, ketika keseimbangan dunia sedang bergeser. Payudaranya jadi jauh lebih peka. Dia hanya bisa mengeluh dalam hati, sementara bibirnya mengeluarkan desahan penuh nafsu. AAHHN!! Mereka tampak tak sedikit pun gentar dengan mengerikannya medan di sana, tebing terjal bertepi laut berombak ganas. Tapi apakah benar semua senjata telah dilepas oleh si laki-laki? “Desa ini telah mengalami gangguan dari sesuatu yang jahat, entah manusia atau dedemit. Sekar berdiri di bibir tebing, di atas candi itu. Kain penutup pahanya terobek!“Ahh!! Sekali-sekali lingga itu mengecil, membuat Sekar lega sebentar, tapi kelegaan itu selalu langsung dihancurkan ketika kemaluannya kembali didesak benda yang kembali memanjang keras. Dia juga mengenakan kemben hitam yang seolah mendorong payudaranya yang montok ke atas.
