“Sama-sama”, Om Ridwan tersenyum. “Hhhmm… gimana ya?”, ucap Cinta ragu.Sementara Cinta terlihat berpikir, tangan kiri Om Ridwan mulai bergerak menuju paha sang gadis. Indonesia bokep Jadi kini bola panas kembali berada di pihak Cinta.“Oke minum dulu jusmu, ntar kita mampir ke *** biar kamu pilih sendiri yang kamu mau”, Om Ridwan menyebut salah satu mall khusus barang-barang elektronik terbesar di kota itu. Semenjak pertemuan mereka di hotel beberapa hari lalu, penilaian Cinta terhadap Om Ridwan sudah berubah.“Wah makasi lo Om”, Cinta berusaha akan kata-katanya terdengar gembira. “Oke..”. “Hhhmm… gimana ya?”, ucap Cinta ragu.Sementara Cinta terlihat berpikir, tangan kiri Om Ridwan mulai bergerak menuju paha sang gadis. Dengan demikian hubungan gelap yang mungkin akan terjadi diantara mereka bisa dihindari. “…Ja-jadi semua kebaikan yang Om tawarin tadi cuma karena ini?”. Apalagi Om Ridwan sekaligus menawarkan bantuan tentang skripsinya. “Oh dikit lagi wisuda dong?”. Keduanya terlihat kaget, sangat kaget. Tak lama pelayan itu selesai mencatat pesanan mereka berdua. “Oke bye”. Selain faktor fisik dan materi, Cinta juga melihat Rido sosok yang bertanggung jawab sebagai calon suami. “Halo”. “Kan Om masih nyetir, kalo nabrak gimana?”. “Ini aja deh Om…”, Cinta akhirnya menyerah dan menunjuk sebuah tablet PC berukuran 10 inchi merk terkenal. “Udah lama Cinta
