Yang lebih suka minum es dengan murahan daripada minuman-minuman mahal yang tersedia di kafe-kafe. Bokep Ah, Jay.Dua bulan lamanya Chie berusaha merayuku untuk melakukan hubungan seksual, namun yang didapatinya hanyalah keteguhan hatiku dan penolakanku, aku mengakui, bahwa aku sering tergoda dan nyaris tak berdaya, namun kenangan atas persahabatan itulah yang mungkin kurang diperhitungkan oleh Chie dan Jay. Jadi mereka mulai menyusun rencana. Jay terlihat diam, matanya masih terpejam. Kuangkat telapak tangan di mataku, menariknya ke depan sehingga pipi gadis itu menyentuh pipiku. Dan untuk itu Jay bersedia berkorban, karena hanya dialah yang terdekat dengan Chie, selain aku. “Seorang cowok keren dengan pikiran terbuka?”
“Minimal bule, deh.”
Kurasakan Chie meremas lenganku, memberikan respon atas guyonanku yang nyaris tidak pada tempatnya. Baru kali ini aku menyemburkan spermaku di dalam liang kemaluan seorang gadis. Kugigit bibirnya, merasakan kepalanya yang terangkat dan cengkeraman kuku-kukunya di kulit punggungku. Menggerakkan telunjuknya menelusuri garis-garis dadaku, membiarkanku tertawa kecil.
