Ia memungut hp-ku dari atas rumput. Bokepindonesia Aku juga tak seharusnya menyalahkan mang Gimin dalam hal ini. tapii aku takut ketika rasa sayangku kepadanya semakin membesar. Tulisan- tulisannya kembali terlihat terpenggal-penggal oleh batasan-batasan ruang dan waktu.Dear Diary…8 Agustus..Kampus baru, suasana baru, Dan Woww..cowok-cowoknya keren…Siang tadi aku berkenalan seorang gadis….cantik sekali. “Handphone saya bangg!….handphone saya di jambret!” lanjutku. “Bukankah tadi engkau katakan jika engkau ingin dia pergi dari kehidupan kakakmu?”
“Ya, lantas?”
“Kenapa tidak kita jebak saja dia”
“Dijebak?”
“Ya.Kita goda dia. tetapi hari itu aku belum kembali ke sekolah. Huh!. Aku sempat kuatir jika ada tulang-tulang tuanya yang patah gara-gara insiden tadi. Clak Clek! Syair lagu terus mendayu ditelingaku…kokoro kara kimi wo aishiteru…seiring hentakan kontol hitam-tua-nya ke vagina bule-ku. Mana mungkin aku hidup tanpa dirinya. Ia memang suka berlama-lama melakukan itu. Ketika aku baru saja selesai melepas sepatu dan rok seragam sekolahku, ia langsung menarik pinggangku sehingga aku terduduk di atas pangkuannya secara berhadapan. Betapa indahnya kedua batang kaki yang bergerak saling mendahului itu. Aku sangat takut membayangkan kemarahan mami kepadaku. Perett!!!!” diapun merintih keenakan. Sedangkan keluarga papi terasa asing bagiku.Setelah peristiwa itu aku putuskan untuk kembali kemari. Pada kesempatan itu aku langsung mendorong tubuhnya sekuat tenaga hingga terlentang di sebelahku. “ARRRRGHH NONOOOK!!!!” mang