“Saya sudah makan, Tante,” kataku, tapi Tante Ratih memaksa sehingga akupun makan juga. Bokep Aku melepaskan kendali syahwat berahiku selepas-lepasnya. Ngaceng abis kayak siap berlaga.Dia? Dan tiba-tiba listrik mati sehingga semua gelap gulita.Kudengar suara Tante memanggil di pintu kamarnya. Karena gugup. Bodinya juga bagus, dengan panggul berisi, paha kokoh, meqi tebal dan pinggang ramping. Aku tinggi kurus dan hitam, jauh dari ciri-ciri pemuda ganteng. Rangkulan Tante Ratih membuat aku semakin bersemangat dan terangsang. Lalu turun ke pusar lalu kucium dan kujilat ketiaknya, lalu kukulum dan kugigit-gigit pentilnya, lalu jilatanku turun kembali ke bawah seraya tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Tante Ratih sudah masuk ke kamarnya dan aku baru menanggalkan baju sehingga hanya tinggal singlet dan meloloskan celana blujins dan celana dalamku menggantinya dengan sarung ketika hujan disertai angin kencang terdengar di luar. Lalu dia turun dari ranjang. Karena Tante Ratih sudah naik birahi penuh, setiap tusukan penisku menggesek dinding liangnya tidak hanya dinikmati olehku tetapi dinikmati penuh oleh dia juga. Lalu aku kembali mengambil inisiatif menjajaki mencari titik lemah pertahanan Tante Ratih. Tante Ratih tampaknya gembira aku datang. Aku menjawab singkat-singkat saja seperti orang blo’on. Dan sejak itu pemandangan sekilas itu selalu menjadi obsesiku.
