Kuangkat lagi pinggulku sedikit, sambil bertanya apakah terasa sangat sakit. Malam itu kami berdiskusi mengenai perkosaan. Bokep Sungguh pintar dia ini memilih daster yang berkancing di depan dan hanya 4 buah, mudah bagi tanganku untuk membukanya tanpa harus melihat. Kulanjutkan ciumanku ke lehernya, turun ke dadanya, lalu dengan amat perlahan, dengan lidah kudaki bukit indah itu sampai ke puncaknya. Ciumannya semakin ganas, dan mulai menggigit lidahku yang masih berada dalam mulutnya. Dia, yang kukenal saat sama-sama duduk di bangku kuliah, yang menjadi incaran para pemuda di kampus, sekarang telah resmi menjadi istriku.Malam ini adalah malam pertama kami sah untuk sekamar dan seranjang. Setiap kutekan masuk, dia mendesah, dan kali ini, bukan lagi suara dari rasa sakit. Setelah beristirahat beberapa saat, kami melakukannya lagi, lagi dan lagi. Kutatap matanya dalam-dalam sambil meminta ijin dalam hati untuk menunaikan tugasku sebagai suami. Berdasarkan gambar dan apa yang telah kuperhatikan tadi, aku tahu di mana kira-kira letak Liang Senggamanya.
